Kebanyakan orang biasa bisa bernyanyi lagu apa saja, baik di tempat kerja event sekolah,ataupun acara acara tertentu, mereka memberanikan dan menobatkan diri mereka sebagai seorang PENYANYI. Tapi, selalu gagal membidik nada jika dihadapkan pada suatu latihan atau perlombaan tertentu seperti lagu lagu baru yang belum pernah didengar, namun tersedia pada reportator atau partitur.
Akibatnya, mereka hanya bisa menyanyikan sebuah lagu yang telah ada dalam bentuk cassette dan dilatih hanya secara lisan dengan mengandalkan pendengaran saja. Efek sampingnya juga masih banyak terdengar nada fals pada saat mereka bernyanyi. Intinya seh mereka hanya ingin jadi penyanyi dengan jalan pintas dan instant.
Ok, sebagaimana kita ketahui, notasi terbagi menjadi dua jenis, yaitu :
- Notasi Balok, yang ditulis dengan simbol dan diberi nama dengan huruf, dan diletakkan didalam 5 buah garis yang disebut paranada.
Notasi ditulis dengan huruf yaitu :
C – D – E – F – G – A – B – C ( diatonis )
dan
C – Cis/Des – D – Dis/Es – E – F – Fis/Ges – G – Gis/As – A – Ais/Bes – B – C
( yang disebut tangga nada chromatic, dimana jarak tiap nada ½ laras ).
- Notasi Angka, yang ditulis dalam bentuk angka :
1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 1 ( diatonis )
dan
1 – (1/2 ) – 2 – ( 2/3 ) – 3 – 4 – ( 4/5 ) – 5 – ( 5/6 ) – 6 – ( 6/7 ) – 7 – 1
Notasi seperti tersebut diatas mempunyai nilai tertentu, yang selalu dikaitkan dengan IRAMA dan BIRAMA, yang telah disepakati dan berlaku umum. Birama yang kita tahu antara lain :
2/4 – 3/4 - 4/4 – 6/4 – 9/4 – 6/8 dst,
Masing masingnya menjadi batasan untuk menentukan dan mengetahui ketukan yang terdapat didalamnya.
Untuk dapat menyanyikan notasi lagu dengan benar , kita harus membiasakan diri untuk membaca, memainkannya dengan suara sendiri dan memahami interval – interval atau jarak antara nada yang ditulis. Makanya solusi yang terbaik itu adalah dengan banyak banyak latihan.
No comments:
Post a Comment